Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, fotografi pun makin luas peranannya pada berbagai bidang ilmu pengetahuan dan profesi, antara lain pada disiplin desain komunikasi visual. Pada bidang desain komunikasi visual, foto sangat berkaitan erat dengan iklan (seperti iklan majalah, iklan surat kabar, brosur, katalog, poster, dan lain-lain). Foto dalam Desain Komunikasi Visual digunakan untuk membantu proses komunikasi, menggambarkan suatu keadaan dan, atau produk (contohnya, foto iklan obat demam anak-anak yang menggambarkan keadaan si anak sebelum dan sesudah meminum obat tersebut). Dengan demikian, diharapkan sasaran dapat lebih mengenal suatu produk atau jasa elalui foto tersebut, daripada sasaran hanya membayangkan suatu produk atau jasa tersebut.
Foto dibuat berdasarkan suatu konsep desain untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan keinginan desainer atau pengguna. Biasanya, dibuat untuk keperluan suatu iklan (suatu pesan mengenai suatu produk/jasa yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, dan ditujukan kepada sebagian atau keseluruhan masyarakat). Foto harus produktif (dalam arti membangkitkan minat), komunikatif, dan menghasilkan respon melalui daya tarik visualnya dalam mendukung suatu iklan.
Dalam menghasilkan foto yang mendukung suatu iklan, komunikator visual harus memperhatikan bagaimana konsep desainnya dan kemudian merancang foto yang sesuai dengan konsep desain tersebut. Langkah-langkah dalam pemikiran konsep desain dan perancangan foto sebagai berikut:
Pertama, konsep desain terbentuk berdasarkan pembicaraan dengan klien mengenai kelebihan-kelebihan apa yang ingin ditampilkan, bagaimana janji-janji yang akan diberikan, dan sebagainya. Dari sini, iharapkan mendapatkan informasi yang mencukupi untuk membuat alternatif pemikiran desain.
Kedua, kita merancang foto, dalam arti kita mencipta suatu rupa foto yang mempunyai maksud tertentu melalui pemecahan masalah tersebut dengan melibatkan pemikiran, perasaan, dan keterampilan. Pembuatan foto semacam ini memiliki keterikatan dengan berbagai tuntutan (seperti pemesan, teknis, komunikasi, biaya), kebebasan terbatas (membuat foto yang tidak asal indah/bagus), mengemban tugas tertentu (sesuai dengan konsep), bisa dibuat perorangan atau pun berkelompok (team work), dan tujuan akhirnya adalah keberhasilan dalam mencapai tujuan yang diemban (sesuai dengan konsep).
Adapun pedoman dalam merancang tersebut adalah 5W 1H (Where, What, When,Who, Why, How). Who yang dimaksud disini adalah si pemberi pesan dan penerima pesan (khalayak sasaran). What yang dimaksud adalah pesan apa yang akan disampaikan untuk menjual suatu produk/jasa. Why yang dimaksud misalnya mengapa disampaikan ke khalayak sasaran. Where, dimana akan dipasarkan. When, kapan akan dipasarkan. How yang dimaksud adalah bagaimana cara menyampaikan pesan melalui foto yang dibuat.
Selain beberapa pedoman yang telah disebutkan di atas, sebagai seorang fotografer yang mendukung suatu kegiatan promosi produk atau jasa, ada baiknya kita mengerti tata krama dan tata cara periklanan di suatu negara atau daerah khalayak sasaran. Hal ini penting untuk diperhatikan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita/klien inginkan, antara lain seperti kegagalan promosi.Di Indonesia (bila iklan itu dipakai untuk khalayak sasaran di Indonesia),
Jasa Foto Produk Murah
No comments
Post a Comment